Apresiasi Lagu "Rayuan Pulau Kelapa"

Rabu, 12 Agustus 2009

Catatan Seorang Ayah


Auckland, 15 Juli 2009 11:20 pm

Hari pertama tiba di Auckland, New Zealand. Kota yang berada dibawah gunung ini memberikan pengalaman dan pemandangan baru yang tidak biasa. Selain pemandangan baru, aku mengalami cuaca baru, angin dingin menusuk tulang yang tidak pernah terjadi di Indonesia, tanah air kecintaan. Meskipun keadaan disini rapih dan bersih, tapi dengan segala kesederhanaannya tak ada yang bisa mengalahkan tanah air tercinta, tempat dimana anak dan istri tinggal dan menungguku. Tak ada yang bisa mengalahkan sang zamrud di khatulistiwa, tempat dimana aku lahir dan menemukan belahan jiwa. Negeri dimana aku seharusnya membela dan dibela, negeri yang memberikan kehidupan kepada orang-orang yang kucinta. Ditengah carut marutnya negeri Indonesia, anehnya saat ini berjalan di sebuah Negara yang ingin didatangi anakku, aku merasa rindu akan “wangi” khas Indonesia dan segala kesederhanaannya. Tak ada buah-buahan selengkap di Indonesia, dan tak ada sapaan ramah yang biasanya tak pernah kuperhatikan ketika di Indonesia. Meski aku telah mengunjungi macam-macam Negara, dengan segala kelebihannya. Aku tetap merindukan Indonesia, Negara dimana aku ingin memejamkan mata untuk terakhir kalinya.


Australia, 23 Juli 2009 06:30 am

Tiba di Australia, benua tetangga negaraku. Jadi mengingat kembali kejadian di hari terakhir di Auckland. Kemarin ada seorang ibu yang dicopet, orang-orang seolah tak peduli, mereka hanya memanggilkan polisi. Berbeda di Indonesia yang orang-orangnya pada main hakim sendiri, tapi ada rasa solidaritas tinggi terselip didalamnya. Setidaknya aku sedikit lega meninggalkan anak dan istri di Indonesia sana, karena jika mereka dalam kesulitan, aku percaya para tetangga pasti akan membantu. Ketika tadi merapat kepantai, aku tiba-tiba jadi teringat dengan pohon kelapa, dulu ketika masih berlayar diperairan pulau seribu, pohon kelapa menjadi pemandangan umum ketika merapat kepantai, tapi kini jarang sekali melihat kelapa, aku jadi rindu minum es kelapa, yang menjadi salah satu kebanggaan Indonesia. Semakin jauh dengan Indonesia, semakin banyak aku menemukan bahwa Indonesia masih punya banyak kelebihan, diantara kemiskinan dan korupsi, banyak orang Indonesia yang masih memiliki jiwa melati, bersih, suci dan wangi.


Taiwan, 02 Agustus 2009 11:30 pm

Memasuki bulan kemerdekaan Indonesia, rindu anak istri, ingin pulang kepelukan ibu pertiwi. Bulan ini anakku ulang tahun, dan awal puasa, namun lagi-lagi aku tak bisa pulang, dan tahun ini tahun ke3 aku tidak berlebaran dirumah. Puasa dan lebaran ditanah air, menjadi salah satu yang paling aku rindukan. Dengan suasanany yang penuh kesahajaan. Kemarin mengobrol dengan salah satu teman luar negeriku, ia bercerita tentang Bali, ia juga berkata bahwa ia sangat suka dengan Indonesia, orangnya ramah-ramah dan makanannya juga enak-enak, wah negaraku dipuji seperti itu jadi bangga sekali. Semua teman-temanku yang pernah mengunjungi Indonesia tidak pelit dalam memuji Indonesia, mereka kagum dengan alam Indonesia yang masih asri, dan juga ombaknya yang bergulung. Akh jadi rindu Indonesia. Dan kurasa aku menemukan sudut pandang baru untuk negeriku.

xxxChuu.

0 komentar: